Cute Finding Nemo

Minggu, 26 April 2015

PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Psikologi Pendidikan

Nama : Noni Wahyu Lestari

Nim : 1114018200022

Kelas : MP2A

Program Studi Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

 

 

A.    Definisi Psikologi Pendidikan

Menurut  Witherington, Pengertian Psikologi pendidikan adalah  studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Jadi, secara umum dapat kita uraikan psikologi pendidikan adalah Cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penerapannya lebih memfokuskan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik ataupun mental yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.

B.     Manfaat Psikologi Pendidikan

Manfaat dari psikologi pendidikan itu sendiri bagi pendidik adalah membuat pendidik lebih mengetahui terhadap keragaman dan perbedaan individu karena setiap individu (siswa) itu  berbeda, sehingga pendidik tidak bisa menyamaratakan tingkat intelegensi mereka. Mungkin saja satu anak tidak pandai dalam pelajaran Berhitung tetapi pandai dalam menggambar atau menyanyi.

Manfaat yang kedua yaitu, Pendidik setelah mengetahui bahwa setiap individu itu berbeda melelaui psikologi pendidikan, pendidik diharapkan dapat menentukan metode mengajar yang efektif dan dapat menciptakan suasana belajar dikelas yang kondusif. Dalam menciptakan suasana yang kondusif dikelas pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar yaitu pemilihan strategi dan metode pembelajaran yang tepat berdasarkan pada karekteristik perkembangan siswa.  

Manfaat yang ketiga dalam mempelajari psikologi pendidikan yaitu pendidik dapat Memberikan Bimbingan kepada peserta didik atau siswa. Seorang pendidikan sebagai fasilitator bukan hanya bertugas mentransfer ilmu  tetapi juga harus berperan sebagai  pembimbing bagi peserta didik. Bimbingan adalah jenis bantuan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi.

Manfaat lain  Psikologi pendidikan yaitu untuk merencanakan dengan tepat media pembelajaran yang akan digunakan. Misalnya penggunaan media audio-visual, sehingga dapat memberikan gambaran nyata kepada peserta didik. Manfaat lain yaitu sebagai acuan untuk menyusun jadwal pelajaran. Jadwal pelajaran harus disusun berdasarkan kondisi psikologi peserta didik. Misalnya mata pelajaran Matematika yang dianggap sulit bagi peserta didik ditempatkan pada awal pelajaran, di mana kondisi siswa masih fresh  dan semangat dalam menerima materi pelajaran

 

C.    Metode Belajar


Menurut saya metode yang memudahkan saya dalam mempelajari Psikologi Pendidikan yaitu metode ceramah, metode diskusi dan tugas serta metode resitasi. Metode ceramah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran, sebagai pengantar kita mengetahui sebuah informasi dari ahlinya. Lalu dilanjutkan ke metode diskusi yaitu proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi dan saling bertukar pendapat untuk pemecahan masalah dan menghasilkan sebuah kesepakatan.  Selanjutnya yaitu metode  resitasi yaitu metode pengajaran dengan mengharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri. Sehingga apa yang kita pelajari ada hasilnya dan karena daya ingat setiap orang berbeda, maka sebaiknya dicatat agar tidak lupa.


D.    Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah proses menambahnya tinggi, volume, atau massa tubuh makhluk hidup yang biasanya bersifat kuantitatif (dapat dihitung dengan angka). Penambahan ini ditandai dengan penambahan berat, panjang, volume, jumlah sel, dan sebagainya

Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat digambarkan dengan angka, lebih dilihat dari segi fungsionalnya) untuk menjadi makhluk yang sempurna seutuhnya.

Hal yang menarik dalam mempelajari pertumbuhan dan perkembangan yaitu kita dapat mengetahui perubahan apa saja yang terjadi pada diri kita sendiri atau pun oranglain. Dari sewaktu kita kecil sampai dewasa. Misalnya sewaktu SD berat badannya 34 dan tinggi 138, dan dibandingkan dengan berat badan dan tinggi saya sekarang yaitu 54kg dan 160cm.

Ayat al-quran yang menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan yaitu surat al mu’minun ayat 12-15
 


E.     Teori Belajar menurut Jean Piaget

Perspektif konstruktivisme berakar dari filsafat tertentu tentang manusia dan pengetahuan. Makna pengetahuan, sifat-sifat pengetahuan dan bagaimana seseorang menjadi ”tahu” dan berpengetahuan, menjadi perhatian penting bagi aliran konstruktivistik. Pada dasarnya perspektif ini mempunyai asumsi bahwa pengetahuan lebih bersifat kontekstual daripada absolut, yang memungkinkan adanya penafsiran jamak (multiple perspectives) bukan hanya pada penafsiran saja.

menurut saya, teori konstruktivisme lebih menekankan pada proses daripada hasil. Dalam proses belajar, hasil itu penting teapi proses jauh lebih penting, karena didalam proses terdapat cara belajar, dan strategi belajar yang nantinya akan mempengaruhi perkembangan cara berfikir seseorang. Sebagai upaya memperoleh pemahaman dan pengetahuan, siswa ”mengkonstruksi” atau membangun pemahamannya terhadap fenomena yang ditemui dengan menggunakan pengalaman yang dimiliki. Dengan demikian, pemahaman atau pengetahuan dapat dikatakan bersifat subyektif oleh karena sesuai dengan proses yang dialami.

F.     Teori Belajar yang cocok

Teori belajar yang saya sukai dan cocok pada jurusan saya adalah teori belajar konstruktivisme. Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Saya setuju dengan teori belajar ini karena pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit. Teori belajar ini juga lebih menekankan pada proses daripada hasil. Pengetahuan bukanlah sebuah fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat tetapi harus mengkontruksi suatu pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Dengan teori konstruktivisme ini kita dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan.

G.    Multiple Intelligence


Inteligensi  adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir yang memungkinkan seseorang berbuat dengan cara yang tertentu.[1] Howard Gardner (1993) mengemukakan bahwa kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Howard Garnerd menghilangkan anggapan yang selama ini tentang kecerdasan manusia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada satuan kegiatan manusia yang hanya menggunakan satu macam kecerdasan, melainkan seluruh kecerdasan. Semua kecerdasan ini bekerja sama sebagai satu kesatuan yang utuh dan terpadu. Kecerdasan yang paling dominan akan mengontrol kecerdasan-kecerdasan lainnya. Seperti yang Howard Garnerd kemukakan bahwa tidak ada manusia yang menggunakan satu macam kecerdasan, multiple intellegence yang ada pada diri saya yaitu musical dan linguistic. Tetapi keduanya tidak dominan. Yang menjadi dominan adalah multiple intellegence intrapersonal yaitu kemampuan untuk mengendalikan emosi diri sendiri, mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain, Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain.  
Cara mengembangkan kecerdasan intrapersonal, yaitu Memahami keunikan diri sendiri,Membangun harga diri dan Mengendalikan emosi. 

 

H.    Motivasi


Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Motivasi, kita harus mengetahui definisi atau pengertian dari motivasi itu sendiri. Apa itu Motivasi? Motivasi adalah suatu yang menghidupkan (energizer),mengarahkan dan mempertahankan prilaku; motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu dan menjaga mereka agar terus bergerak.[2] Motivasi adalah proses yang memberi semangat,arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.[3]

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud agar orang tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya.

Ada dua faktor yang mempengaruhi Motivasi, yaitu :



Motivasi Eksternal adalah motivasi yang berasal dari luar diri. motivasi eksternal saya yang pertama yang mempengaruhi motivasi belajar dijurusan ini adalah orang tua. Yang kedua adalah dari faktor ligkungan. Sebagai bentuk keprihatinan saya karena masih banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang belum layak. Saya berharap setelah lulus nanti bisa membantu sekolah-sekolah yang belum layak menjadi lebih baik.
 
Motivasi Internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri yang biasnya bersifat lebih kekal.  
motivasi internal saya yang mempengaruhi motivasi belajar dijurusan ini adalah faktor minat. Karena jurusan manajemen pendidikan ini adalah jurusan atau program studi yang saya pilih sendiri.

 

I.    Ciri-ciri guru beraliran Behaviorisme
Ciri-ciri guru beraliran Perspektif Behavioral menekankan hukuman dan imbalan eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Mengutamakan Mekanisme terbentuknya hasil belajar dan Mementingkan pengaruh lingkungan.

 

J.    Ciri-ciri guru beraliran Humanisme
Ciri-ciri guru beraliran Perspektif Humanistik adalah  menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian,kebebasan untuk memilih nasib mereka dan kualitas positif (seperti peka terhadap orang lain, Mementingkan manusia sebagai pribadi, Mementingkan peranan kognitif dan efektif,Mementingkan kemampuan menentukan bentuk tingkah laku sendiri .

 

 

 

 




[1]Ngalim purwanto,  psikologi pendidikan h. 54, bandung: remadja karya. 1985
[2]Jeanne Ellis Omrod, Psikologi Pendidikan, h.58, Jakarta: Erlangga,2008
[3] John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, h 510, Jakarta : Kencana, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar