Psikologi Pendidikan
Nama : Noni Wahyu Lestari
Nim : 1114018200022
Kelas : MP2A
Program Studi Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
A.
Definisi
Psikologi Pendidikan
Menurut Witherington,
Pengertian
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang
proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Jadi,
secara umum dapat kita uraikan psikologi pendidikan adalah Cabang dari
psikologi yang dalam penguraian dan penerapannya lebih memfokuskan pada masalah
pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik ataupun mental yang sangat erat
hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan
keberhasilan belajar.
B. Manfaat Psikologi Pendidikan
Manfaat dari psikologi pendidikan itu sendiri bagi pendidik adalah membuat pendidik lebih mengetahui terhadap keragaman
dan perbedaan individu karena setiap individu (siswa) itu berbeda,
sehingga pendidik tidak bisa menyamaratakan tingkat intelegensi mereka. Mungkin
saja satu anak tidak pandai dalam pelajaran Berhitung tetapi pandai dalam
menggambar atau menyanyi.
Manfaat
yang kedua yaitu, Pendidik setelah
mengetahui bahwa setiap individu itu berbeda melelaui psikologi
pendidikan, pendidik diharapkan dapat menentukan metode mengajar yang efektif dan dapat menciptakan suasana belajar
dikelas yang kondusif. Dalam menciptakan suasana yang kondusif dikelas pendidik
harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar
yaitu pemilihan strategi dan metode pembelajaran yang tepat berdasarkan pada karekteristik
perkembangan siswa.
Manfaat yang ketiga dalam mempelajari psikologi
pendidikan yaitu pendidik dapat Memberikan Bimbingan kepada peserta didik atau siswa. Seorang pendidikan sebagai fasilitator bukan hanya bertugas
mentransfer ilmu tetapi juga harus berperan sebagai pembimbing bagi peserta didik. Bimbingan adalah
jenis bantuan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Manfaat
lain Psikologi pendidikan yaitu untuk merencanakan dengan tepat media
pembelajaran yang akan digunakan. Misalnya penggunaan media audio-visual,
sehingga dapat memberikan gambaran nyata kepada peserta didik. Manfaat
lain yaitu sebagai acuan untuk menyusun jadwal pelajaran. Jadwal pelajaran harus disusun berdasarkan kondisi psikologi peserta
didik. Misalnya mata pelajaran Matematika yang dianggap sulit bagi peserta didik ditempatkan
pada awal pelajaran, di mana kondisi
siswa masih fresh dan semangat dalam
menerima materi pelajaran
C. Metode Belajar
Menurut
saya metode yang memudahkan saya dalam mempelajari Psikologi Pendidikan yaitu
metode ceramah, metode diskusi dan tugas serta metode resitasi. Metode ceramah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran, sebagai
pengantar kita mengetahui sebuah informasi dari ahlinya. Lalu dilanjutkan ke metode
diskusi yaitu proses
pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi dan saling bertukar pendapat untuk pemecahan
masalah dan menghasilkan sebuah kesepakatan. Selanjutnya yaitu metode resitasi
yaitu metode
pengajaran dengan mengharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri. Sehingga apa yang kita pelajari ada hasilnya
dan karena daya ingat setiap orang berbeda, maka sebaiknya dicatat agar tidak
lupa.
D. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses
menambahnya tinggi, volume, atau massa tubuh makhluk hidup yang biasanya
bersifat kuantitatif (dapat dihitung dengan angka). Penambahan
ini ditandai dengan penambahan berat, panjang, volume, jumlah sel, dan sebagainya
Perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat digambarkan dengan angka,
lebih dilihat dari segi fungsionalnya) untuk menjadi makhluk yang sempurna
seutuhnya.
Hal
yang menarik dalam mempelajari pertumbuhan dan perkembangan yaitu kita dapat
mengetahui perubahan apa saja yang terjadi pada diri kita sendiri atau pun
oranglain. Dari sewaktu kita kecil sampai dewasa. Misalnya sewaktu SD berat
badannya 34 dan tinggi 138, dan dibandingkan dengan berat badan dan tinggi saya
sekarang yaitu 54kg dan 160cm.
Ayat
al-quran yang menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan yaitu surat al
mu’minun ayat 12-15
E. Teori Belajar menurut Jean Piaget
Perspektif konstruktivisme berakar dari filsafat
tertentu tentang manusia dan pengetahuan. Makna pengetahuan, sifat-sifat
pengetahuan dan bagaimana seseorang menjadi ”tahu” dan berpengetahuan, menjadi perhatian
penting bagi aliran konstruktivistik. Pada dasarnya perspektif ini mempunyai
asumsi bahwa pengetahuan lebih bersifat kontekstual daripada absolut, yang
memungkinkan adanya penafsiran jamak (multiple perspectives) bukan
hanya pada penafsiran saja.
menurut
saya, teori konstruktivisme lebih
menekankan pada proses daripada hasil. Dalam proses belajar,
hasil itu penting teapi proses jauh lebih penting, karena didalam proses terdapat
cara belajar, dan strategi
belajar yang
nantinya akan
mempengaruhi perkembangan cara berfikir seseorang. Sebagai upaya memperoleh pemahaman dan pengetahuan,
siswa ”mengkonstruksi” atau membangun pemahamannya terhadap fenomena yang
ditemui dengan menggunakan pengalaman yang dimiliki. Dengan demikian, pemahaman
atau pengetahuan dapat dikatakan bersifat subyektif oleh karena sesuai dengan proses
yang dialami.
F. Teori Belajar yang cocok
Teori belajar yang saya sukai dan cocok pada jurusan saya adalah
teori belajar konstruktivisme. Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun
tata susunan hidup yang berbudaya modern. Saya setuju dengan teori belajar ini
karena pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit. Teori belajar
ini juga lebih menekankan pada proses daripada hasil. Pengetahuan bukanlah
sebuah fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat
tetapi harus mengkontruksi suatu pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata. Dengan teori konstruktivisme ini kita dapat berfikir untuk
menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan.
G. Multiple Intelligence
Inteligensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir yang
memungkinkan seseorang berbuat dengan cara yang tertentu.[1] Howard Gardner (1993) mengemukakan bahwa kecerdasan
seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa,
kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik,
kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Howard Garnerd menghilangkan anggapan yang selama ini tentang
kecerdasan manusia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada satuan
kegiatan manusia yang hanya menggunakan satu macam kecerdasan, melainkan
seluruh kecerdasan. Semua kecerdasan ini bekerja sama sebagai satu kesatuan
yang utuh dan terpadu. Kecerdasan yang paling dominan akan mengontrol
kecerdasan-kecerdasan lainnya. Seperti yang Howard Garnerd kemukakan bahwa
tidak ada manusia yang menggunakan satu macam kecerdasan, multiple intellegence
yang ada pada diri saya yaitu musical dan linguistic. Tetapi keduanya tidak
dominan. Yang menjadi dominan adalah multiple intellegence intrapersonal
yaitu kemampuan
untuk mengendalikan emosi diri sendiri, mengamati dan mengerti maksud, motivasi
dan perasaan orang lain, Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang
lain.
Cara mengembangkan kecerdasan intrapersonal, yaitu Memahami keunikan diri sendiri,Membangun harga diri dan Mengendalikan emosi.
Cara mengembangkan kecerdasan intrapersonal, yaitu Memahami keunikan diri sendiri,Membangun harga diri dan Mengendalikan emosi.
H. Motivasi
Sebelum
kita membahas lebih jauh tentang Motivasi, kita harus mengetahui definisi atau
pengertian dari motivasi itu sendiri. Apa itu Motivasi? Motivasi adalah suatu yang menghidupkan (energizer),mengarahkan dan
mempertahankan prilaku; motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan mereka
dalam suatu arah tertentu dan menjaga mereka agar terus bergerak.[2] Motivasi adalah proses yang memberi
semangat,arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah
perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.[3]
Dari
berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena diberikan
oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut
bermaksud agar orang tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang
sebelumnya.
Ada
dua faktor yang mempengaruhi Motivasi, yaitu :
Motivasi
Eksternal adalah motivasi yang berasal dari luar diri. motivasi eksternal saya
yang pertama yang mempengaruhi motivasi belajar dijurusan ini adalah orang tua.
Yang kedua adalah dari faktor ligkungan. Sebagai bentuk keprihatinan saya karena
masih banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang belum layak. Saya berharap
setelah lulus nanti bisa membantu sekolah-sekolah yang belum layak menjadi lebih
baik.
Motivasi
Internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri yang
biasnya bersifat lebih kekal.
motivasi internal saya yang mempengaruhi
motivasi belajar dijurusan ini adalah faktor minat. Karena jurusan manajemen
pendidikan ini adalah jurusan atau program studi yang saya pilih sendiri.
I. Ciri-ciri guru beraliran
Behaviorisme
Ciri-ciri
guru beraliran Perspektif Behavioral menekankan
hukuman dan imbalan eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Mengutamakan Mekanisme terbentuknya hasil belajar dan Mementingkan
pengaruh lingkungan.
J. Ciri-ciri guru beraliran Humanisme
Ciri-ciri
guru beraliran Perspektif Humanistik adalah menekankan
pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian,kebebasan untuk memilih
nasib mereka dan kualitas positif (seperti peka terhadap orang lain, Mementingkan manusia sebagai pribadi, Mementingkan peranan kognitif dan
efektif,Mementingkan kemampuan menentukan bentuk tingkah laku sendiri .
[1]Ngalim
purwanto, psikologi pendidikan h. 54,
bandung: remadja karya. 1985
[2]Jeanne
Ellis Omrod, Psikologi Pendidikan, h.58, Jakarta: Erlangga,2008
[3] John W.
Santrock, Psikologi Pendidikan, h 510, Jakarta : Kencana, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar